Ilustrasi Radikalisme |
Nasionalisme di negara-negara
penganut sistem demokrasi liberal, mengketegorikan sebagai suatu kesadaran yang
harus dan mutlak untuk menyadari hal-hal yang menyangkut dengan penghayatan
mengenai sistem perjuangan di negeri itu. Tidak kalah jauh, bahwa nasionalisme
dalam paham komunis agak sedikit bertentangan dengan nilai moral dari sosialis
yang memiliki prinsip rasa sama-sama.
Pada prinsipnya pendidikan dalam
bangku-bangku sekolah nasionalisme biasanya di bangun mulai dari pendidikan
dari TK hingga perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Dari pandangan yang
sedikit kontraversi bahwa nasionalisme terkadang dipaksakan untuk di hayati
dalam bentuk apapun.
Dalam tulisan ini bahwasannya
radikalisme dalam pemahaman masyarakat penganut suatu sistem yang bertentangan
dengan sistem yang terbangun di wilayah tersebut. Tidak tahu wilayahnya dimana!
Pemahaman yang sama terjadi di
lingkungan kita sendiri. Radikalisme dalam suatu paham persamaan, entah itu
berbentuk dengan norma dan nilai yang di paham secara bersama dalam
pertentangan hidup atau tidak.
Disini sorotan yang sedikit
radikal yang sering kita tidak menyadari hal ini, bahwa pemahaman kita terhadap
sesuatu yang kita jadikan menjadi sebuah paham yang seakan-akan paham itu
menjadi landasan hidup kita.
Dalam tatanan hidup manusia Papua, kita mengenal dengan suatu istilah atau pengelompokan masyarakat akan kesadaran nasionalisme dalam masyarakat Papua. 1). Kaum moderat, 2). Kaum oportunis, dan 3). Kaum netral.
Paham yang menganut paham
radikalisme dalam masyarakat Papua adalah kaum moderat, dimana kesadaran akan
adanya penindasan dan kesengsarahan orang Papua dari segalah lini kehidupan manusia
Papua.
Yang menjadi masalahnya itu
antara kaum oportunis dan netral. Pura-pura tidak tahu dan benar-benar malas
tahu tentang sesuatu, entah itu masalah atau tidak. Terkadang kita ambigu dalam
mengambil tindakan yang kita rarah itu benar apa pun bentuknya. Hanya yang
membedakan adalah anda sadar atau tidak terhadap situasi yang sedang terjadi.
Kalau bicara masalah, apanya yang
sadar? Perlu untuk kita pahami lagi kembali perkembangannya dan tanggung jawab
kita sebagai seorang pelajar yang mampu membawa perubahan dalam masyarakat.
Sadar kalau ko Papua? Tidak lebih dari itu. Nasionalisme yang timbul adanya
kesadaran dalam masyarakat dan manusia yang sedang di tindas dari berbagai cara
yang sering kita dapatkan. Tak hanya kita dapatkan lebih dari itu perasaan yang
terpendam hanya kepentingan yang sering kita lupa karena itu semua.
Sekarang bagaimana dengan kita
semua yang sudah terlanjur menjalani kehidupan ini. Ada yang sadar ada yang
tidak sadar akan hal-hala seperti ini. Ada yang sudah radikal memilih untuk
berjuang hingga mati, ada juga yang memilih jalan yang lain untuk melawan semua
penjajahan yang sedang terjadi di manusia Papua.
Pada prinsipnya bahwa manusia di
muka bumi ini sudah diberikan oleh Tuhan sebuah anugerah yang mampu
membandingkan pertimbangan-pertimbangan dalam menjalani hidupa dari berbagai
pandangan dan masalah-masalah yang terkadang kita hadai secara menyeluruh.
Memang kesadaran untuk merubah
pola pikir seseorang membutuhkan suatu kekuatan yang besar untuk menyatuhkan
semua pendapat dan masukan dari semua yang sepaham tentang kenyataan dan
realita mengenai masalah yang sekarang terjkadi.
Masalah Papua menjadi sesuatu yang
marak dalam lingkungan sosial budaya kita dalam masyarakat. Seperti yang sudah
dijelaskan dituliskan sebelumnya bahwa, kesadaran itu akan timbul ketika
seseorang itu sudah merasa tertarik akan hal tersebut.
Akhirnya bahwa kesadaran itu
tidak mungkin kita mulai dari paksaan atau apa. Tetapi semua itu kembali ke
pribadi anda karena ini menyangkut harga dan martabat diri anda dan saya
sendiri terhadap sesuatu yang terjadi.
Tak lupa juga bagi anda yang
sudah dalam tatanan radikal mengenai perjuangan, bahwa berbuka diri,
sosialisasi, dan berusaha untuk memobilisasi masa dari berbegai opsi dan
bentuk, perlu adanya suatu penekanan yang menyeluruh untuk menyelesaikan
persoalan ini.
Penulis adalah penggemar dan sering meneliti perkembangan perjuangan dan realita sosial masyarakat Papua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar