Kamis, 16 April 2015

Memahami Revolusi!

Oleh: Hugo Bernard
Revolusi

(Catatan ini dituliskan untuk memperlurus semua jenjang jaringan perlawanan yang berimpikan adanya revolusi terjadi di Papua, bukan hanya kita menafsirkan revolusi itu dari sudut pandang kita bebas dari NKRI, tetapi pehamananya luas dan kita bisa belajar dari revolusi negara-negara luar)

Revolusi itu akan terjadi dalam bentuk apa pun. Revolusi pun mempunyai bentuk dan rupa yang berbeda-beda, di dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan atau tanpa direncanakan terlebih dahulu dan dapat dijalankan tanpa kekerasan atau melalui kekerasan.

Jadi revolusi merupakan perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat. Itu sebatas pengetahuan pengantar kilat.

Sekarang bagaimana menafsirkan dan membuat revolusi itu terjadi. Sekarang, misalnya, dalam Revolusi Rusia, Lenin dan tokoh puncak Partai Komunis mampu menjadi pemimpin yang kharismatik. Kita kalau menafsirkan dan memahami kembali, pokok-pokok pemikiran Lenin sejak revolusi itu terjadi. Lenin adalah sosok idealnya komunis yang kita kenal dengan manusia jenius dari Rusia.

Minggu, 12 April 2015

Filsafat dan Etika Dialog

Oleh: Mako Sani
Gambar Ilustrasi. Foto: NU Protestan

Tulisan ini sedikit menarik, ketika saya sendiri agak ragu untuk menuliskannya. Banyak pertimbangan yang terjadi dalam pikiran saya karena adanya sedikit benturan pemikiran antara teori besar para filusuf dunia dan kebiasaan orang Papua yang menjadi jaminan hidup mereka.

Dalam tulisan ini mungkin saya tidak akan membahas masalah konsep dialog yang menjadi masalah besar hingga sampai ini. Tidak jauh beda tetapi pandangan perspektifnya yang menjadi masalah dan hubungan antara konsep dialog dan tradisi orang Papua dalam menyelesaikan masalah. 

Dalam masyarakat multikultur dikenal dengan adanya suatu paham yang kita kenal dengan istilah disorganisasi dalam sistem yang berbeda. Konflik yang terus terjadi silih berganti karena adanya perbedaan persepsi mulai dari yang paling kecil hingga mencangkup kehidupan sosial masyarakat.

Dalam teori Marx, Marx meyakini bahwa konflik terjadi karena eksistensi hubungan pribadi dalam produksi dan kelas-kelas sosial sebagai elemen kunci dalam banyak masyarakat. Kelas –kelas sosial yang diyakini Marx, lahir karena adanya kepentingan, hingga lahirlah konflik yang mungkin sampai sekarang terjadi dalam sosial masyarakat kita.