Ilustrasi |
Oleh, Marko Sani
Terlalu ribet bicara masalah transmigrasi hingga
harus jelaskan secara rinci pengertian, fungsi, hingga yang mendetailnya
mengenai transmigrasi secara teoritis. Kalau bicara soal teoritis mengenai
permasalahan sosial berarti kita harus kembali ke pendidikan Indonesiadi bangku
SD Kelas 4.
Transmigrasi kalau secara kenyataan dan realita
bahwa kita antar orang yang tidak mampu (orang miskin) ke tempat yang lain. Tempat
dimana mereka bisa hidup damai dan sejahtera di tempat tertentu.
Beberapa waktu lalu saya sempat baca status di
facebook. Atas nama, Yason Ngelia. Statusnya dituliskan begitni, “Gubernur sendirian Tolak Tranmigrasi di
Papua. Sama Nilainya ketika mahasiswa Tolak Otsus Plus. Sama~sama sendirian.
Mahasiswa sendirian, kini Gubernur sendirian tanpa mahasiswa.”
Sedikit lucu baca
percakapan tersebut. Tapi lucunya dosorot ke gubernurnya bukan penulis status. Kenapa
sedikit lucu, kita bukan bicara soal kenyataan dan realita ini baru pendapat
orang yang tidak tahu nantinya akan terjadi seperti bagaimana.