Oleh: Vo Nguyen Giap Mambor
Beberapa kawan minta saya memetakan (memberikan pandangan), terkait persoalan
yang menimpa sekitar 76 (atau lebih) delegasi Papua Barat (dan termasuk
rombongan Papua New Guinea), yang hingga kemarin (4 Desember 2014)
"tertahan" di Distrik Gerehu, sebuah kota di pinggiran sebelah utara
Port Moresby -- kota Gerehu dikenal luas karena memiliki perumahan besar, dan kebanyakan
dihuni warga Papua Barat.
Saya menyanggupi tawaran tersebut dan semoga pemetaan ini bisa membantu kawan-kawan melihat "kesulitan" diplomasi kita hari-hari ini dan ke depannya, menuju cita-cita pembebasan Nasional Bangsa Papua Barat.
Beberapa faktor (atau kelompok) yang menghambat keberangkatan puluhan delegasi --tokoh terkemuka di tujuh wilayah adat Papua-- ini ke Saralana, Port Villa, Vanuatu.
PERTAMA: Peran pemerintah Amerika Serikat (AS). Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk Papua New Guinea (PNG) saat ini adalah Melanie Higgins. Melanie sebelumnya menjabat Sekertaris Dua Bidang Politik di Kedutaan Besar AS untuk Indonesia (2009-2013), dan pindah ke PNG awal tahun 2013).
Saya menyanggupi tawaran tersebut dan semoga pemetaan ini bisa membantu kawan-kawan melihat "kesulitan" diplomasi kita hari-hari ini dan ke depannya, menuju cita-cita pembebasan Nasional Bangsa Papua Barat.
Beberapa faktor (atau kelompok) yang menghambat keberangkatan puluhan delegasi --tokoh terkemuka di tujuh wilayah adat Papua-- ini ke Saralana, Port Villa, Vanuatu.
PERTAMA: Peran pemerintah Amerika Serikat (AS). Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk Papua New Guinea (PNG) saat ini adalah Melanie Higgins. Melanie sebelumnya menjabat Sekertaris Dua Bidang Politik di Kedutaan Besar AS untuk Indonesia (2009-2013), dan pindah ke PNG awal tahun 2013).